Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 10:03:03【Sehat】302 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(336)
Artikel Terkait
- Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
- Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang
- BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi
- Kemenag: 5.623 peserta didik madrasah Batam terima manfaat Program MBG
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China
- KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI
- BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025
- SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
- BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
Resep Populer
Rekomendasi

CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya

Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI

Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang

Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun

Tradisi unik negara